Rabu, 03 Desember 2008

REVIEW BAB 1 DAN 2

Tindakan etis yang dilakukan suatu perusahaan merupakan strategi jangka panjang yang terbaik bagi perusahaan tersebut, dimana tindakan ini dapat memberikan perusahaan keuntungan kompetitif terhadap perusahaan yang tidak etis. Hal ini terlihat dari kasus pada perusahaan Merck and Company dalam menangani masalah “river blindness”, dimana perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnisnya lebih memilih kewajiban etis daripada keuntungan. Perusahan merck rela menginvestasikan biaya dan usaha untuk riset dan pengembangan, pembuatan, dan pendistribusian obat untuk menyembuhkan penyakit kulit yang disebabkan oleh cacing parasit yang sangat kecil yang berkembang biak di perairan sungai dan dapat menular ke tubuh orang lain melalui gigitan lalat hitam. Penyakit ini menyerang penduduk miskin yang tinggal di desa terpencil di pinggiran sungai wilayah tropis Afrika dan Amerika Latin. Tindakan yang diambil oleh perusahaan Merck akan menjadikan reputasi perusahaan menjadi lebih baik dan dikenal,sehingga bisnisnya menjadi lebih sukses dan besar. Saat ini perusahaan Merck merupakan perusahaan farmasi terbesar di Jepang.

Menurut kamus, makna dari etika adalah :
• Etika adalah prinsip tingkah laku yang mengatur individu/kelompok
• Etika adalah pengkajian/penelaahan moralitas

Moralitas merupakan suatu pedoman yang dimiliki individu/kelompok mengenai apa itu benar dan salah atau baik dan jahat ( lebih mengacu ke sikap/perilaku individu atau kelompok).

Ada 5 ciri untuk menentukan hakikat standar moral menurut para ahli etika, yaitu :
1. Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar akan menguntungkan manusia.
2. Standar moral ditetapkan/diubah oleh keputusan dewan otoritatif tertentu. Validitas standar moral terletak pada kecukupan nalar yang digunakan untuk mendukung dan membenarkannya (sejauh nalarnya mencukupi, maka standarnya tetap sah).
3. Standar moral lebih diutamakan dari pada nilai lain termasuk kepentingan diri sendiri.
4. Standar moral didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak.
5. Standar moral diasosiasiakan dengan emosi tertentu dan kosa kata tertentu.
Etika adalah suatu ilmu yang mempelajari standar moral perorangan dan standar moral masyarakat, yang bertujuan untuk menentukan standar yang benar atau yang didukung oleh penalaran yang baik (di sebut juga sebagai studi normatif yaitu studi yang berusaha untuk mencapai kesimpulan tentang moral yang benar dan salah)

Etika bisnis adalah studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah dalam lingkungan bisnis.

Menurut Kohlberg, ada 6 tahapan perkembangan moral (terdiri dari 3 level yang masing-masing berisi 2 tahap), yaitu :
1. Level 1 : Tahap Prakonvensional, tahap ini lebih mengarah pada sikap anak-anak yang belum mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi dengan orang lain pada cakupan yang lebih luas sehingga motivasi utamanya berpusat pada diri anak itu sendiri.
Tahap 1 : Orientasi hukuman dan ketaatan, dimana konsekuensi terhadap suatu tindakan ditentukan oleh kebaikan atau keburukan dari tindakan itu sendiri.
Tahap 2 : Orientasi instrumen dan relativitas, dimana tindakan yang benar adalah tindakan yang dapat berfungsi sebagai instrumen untuk menyenangkan kebutuhan anak, sehingga anak sadar bahwa orang lain/orang yang lebih dewasa dari dia mempunyai kebutuhan dan keinginan yang sama dengan dirinya dan mulai menghormati orang yang lebih tua darinya.
2. Level 2 : Tahap Konvensional, tahap ini lebih menunjukkan sikap loyalitas remaja. Artinya remaja melihat situasi dari sudut pandang orang lain, perspektif yang diambilnya merupakan pandangan umum orang-orang yang termasuk dalam kelompok sosial si remaja itu sendiri, seperti keluarga, teman, negara, dan sebagainya. Orang termotivasi untuk menyesuaikan dirinya dengan norma-norma kelompok dan mengesampingkan kebutuhan individual.
Tahap 3 : Orientasi kesesuaian interpersonal, Remaja melakukan apa yang baik dimotivasi oleh kebutuhan untuk dilihat sebagai pelaku yang baik dalam pandangannya sendiri dan pandangan orang lain.
Tahap 4 : Orientasi hukum dan keteraturan, benar dan salah pada tahap ini ditentukan oleh loyalitas terhadap negara atau masyarakat sekitarnya yang lebih besar. Hukum tidak dipatuhi jika tidak sesuai dengan kewajiban sosial lain yang sudah jelas.
3. Level 3 : Tahap Postkonvensional, Otonom, atau Berprinsip, seseorang pada tahap ini tidak lagi menerima nilai dan norma dari kelompoknya, tapi berusaha melihat situasi dari sudut pandangnya yang secara adil dapat mempertimbangkan kepentingan setiap orang.
Tahap 5 : Orientasi kontrak sosial, dimana seseorang menjadi sadar bahwa ada beragam pandangan dan pendapat personal yang bertentangan dan menekankan cara yang adil untuk mencapai kesepakatan yang demokratis. Seseorang percaya bahwa nilai dan norma bersifat relatif yang harus diberi toleransi.
Tahap 6 : Orientasi prinsip etis universal, dimana tindakan yang benar didefinisikan dalam pengertian prinsip moral yang dipilih karena komprehensivitas, universalitas, dan konsistensinya, alasan seseorang untuk melakukan apa yang benar berdasarkan pada komitmen terhadap prinsip-prinsip moral dan melihatnya sebagai kriteria untuk mengevaluasi semua aturan dan tatanan moral yang lain.

Teknologi dan etika bisnis, isu etis yang terkait dalam hal ini adalah teknologi informasi seperti komputer yang erat kaitannya dengan pelanggaran terhadap hak privasi dan hak properti seseorang.

Ada 4 (empat) jenis standar moral, yaitu :
1. Utilitarianisme adalah suatu prinsip moral yang mengklaim bahwa sesuatu dianggap benar apabila mampu menekan biaya sosial dan memberikan keuntungan sosial yang lebih besar (pemilihan tindakan/kebijakan yang memaksimalkan keuntungan dengan menekan biaya).
2. Hak adalah klaim atau kepemilikian individu atau sesuatu. Dimana individu dapat memilih dengan bebas apapun kepentingan atau aktivitas yang dilakukan dan melindungi pilihan-pilihan tersebut.
3. Keadilan adalah sikap yang tidak memihak kepada siapapun (tidak berat sebelah). Keadilan didasarkan pada hak-hak moral individu yaitu hak moral untuk diperlakukan sebagai individu yang sederajat dan bebas).
4. Perhatian (caring) merupakan etika yang menekankan pada usaha memberikan perhatian terhadap kesejahteraan orang-orang yang ada di sekitar kita. Etika memberi perhatian merupakan suatu pandangan bahwa kita memiliki kewajiban untuk memberikan perhatian khusus pada individu-individu tertentu yang telah menjalin hubungan baik dan erat dengan kita (hubungan ketergantungan).

Tidak ada komentar: