Rabu, 17 Desember 2008

CONTOH KASUS UTILITARIANISME

Madison Park Greeting Company milik Jacobsen di Seattle (www.madpark.com) merupakan perusahaan terbesar pembuat kartu ucapan. Kepedulian dan rasa simpati yang kuat yang dimiliki oleh Jacobsen ditujukan kepada masyarakat tempat perusahaan itu berada dan orang/karyawan yang diperkejakannya.

Pada usia 30 tahun, Jacobsen memutuskan mengejar minatnya di bidang melukis. Orang yang melihat dan membeli lukisannya memberitahu dia supaya lukisan itu dibuat kartu ucapan yang baik. Setelah mempertimbangkan dan menghayati saran itu, Jacobsen memulai Madison Park Greeting Card Company. Sekarang dia menjual kartu ucapannya di lebih dari 6.000 toko khusus di seluruh Amerika Serikat. Pada saat kasus ini dibuat, Madison Park mempekerjakan 25 orang dan telah menyentuh titik penjualan $ 3 juta. Di satu sisi, Jacobsen telah mampu mengejar impiannya dan di sisi lain dia juga memiliki komitmen yang kuat untuk membantu sesamanya. Keterlibatan sosialnya berawal dari keputusannya menempatkan perusahaannya di daerah kumuh kota Seattle dan telah membantu memberdayakan daerah itu. Selain itu, dia memiliki kepedulian yang kuat dan khusus terhadap karyawannya, dia mempekerjakan para pengungsi Kamboja yang tidak bisa berbahasa Inggris tetapi mampu mengemas kartu ke dalam kotak. Dia juga mempekerjakan karyawan yang cacat pendengaran dan para ibu yang sulit mendapatkan pekerjaan untuk melakukan pekerjaan lainnya di Madison Park. Jacobsen sangat yakin bahwa orang memperhitungkan lebih dari sekedar laba dan walaupun dia memahami bahwa perusahaan harus bekerja baik supaya mampu membantu orang lain, menyeimbangkan antara laba dan orang menjadi penting. Dia berkata, “jika saya harus memilih antara orang dan laba, saya lebih memilih orang.”

Tindakan bisnis yang di lakukan oleh Jacobsen tidak terlepas dari tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan/kebijakan yang dilakukan Jacobsen telah memberikan keuntungan sosial (benefit) yang lebih besar.

Tidak ada komentar: